1. Perngertian limbah tekstil
Istilah “limbah” sebenarnya memiliki
kesan yang kurang baik, sebab biasanya berupa sisa buangan yang berpotensi
mencemari lingkungan alam sekitar. Namun limbah tekstil yang dimaksudkan disini
adalah sisa-sisa potongan kain yang berasal dari iastry gramen atau proses
produksi konveksi (pakaian).
Istilah umum untuk sisa potongan-potongan kain itu adalah kain perca, meskipun limbah iastry garmen tidaklah selalu berupa kain perca (ias juga berupa tali majun, benang dsb). Untuk mendapatkan limbah garmen kita ias mendatangi kawasan iastry garmen dan membelinya disana atau melalui jasa pemasok khusus limbah garmen. Kita ias membeli bahan baku kerajinan dari mereka.
Istilah umum untuk sisa potongan-potongan kain itu adalah kain perca, meskipun limbah iastry garmen tidaklah selalu berupa kain perca (ias juga berupa tali majun, benang dsb). Untuk mendapatkan limbah garmen kita ias mendatangi kawasan iastry garmen dan membelinya disana atau melalui jasa pemasok khusus limbah garmen. Kita ias membeli bahan baku kerajinan dari mereka.
2.
Aneka karya kerajinan limbah tekstil
Produk kerajinan
dari limbah tekstil telah banyak yang dijual di pasaran, namun dari sekian
banyak jenis itu produk-produk kerajinan limbah tekstil sebenarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan fungsinya, yaitu:
a.
Benda-pakai
Sebuah produk kerajinan dari limbah tekstil dikategorikan sebagai benda-pakai jika produk kerajinan itu sengaja dibuat sebagai benda untuk fungsi pemakaian sehari-hari. Contohnya adalah taplak meja, keset, guling, selimut dsb.
Sebuah produk kerajinan dari limbah tekstil dikategorikan sebagai benda-pakai jika produk kerajinan itu sengaja dibuat sebagai benda untuk fungsi pemakaian sehari-hari. Contohnya adalah taplak meja, keset, guling, selimut dsb.
b.
Benda-hias
Berkebalikan dengan pengertian benda-pakai, benda-hias merupakan produk kerajinan limbah tekstil yang sengaja dibuat untuk fungsi sebagai hiasan semata. Contoh untuk kategori ini misalnya boneka, gantungan kunci, bross, hiasan dinding dsb.
Berkebalikan dengan pengertian benda-pakai, benda-hias merupakan produk kerajinan limbah tekstil yang sengaja dibuat untuk fungsi sebagai hiasan semata. Contoh untuk kategori ini misalnya boneka, gantungan kunci, bross, hiasan dinding dsb.
- Fungsi karya kerajinan limbah
tekstil
Karakteristik
limbah tekstil:
a. Sulit menyatu
kembali dengan lingkungan alam
Limbah garmen yang berupa sisa potongan kain akan sulit hancur meskipun sudah bertahun-tahun lamanya tertimbun didalam tanah, terlebih lagi jika kain itu terbuat dari bahan serat sintetis dan bukan serat alami.
Limbah garmen yang berupa sisa potongan kain akan sulit hancur meskipun sudah bertahun-tahun lamanya tertimbun didalam tanah, terlebih lagi jika kain itu terbuat dari bahan serat sintetis dan bukan serat alami.
b. Dapat merusak
biota yang ada didalam tanah dalam jangka waktu tertentu
Akibat dari tidak dapat terurainya limbah garmen seiring berjalannya waktu maka hal ini dapat membawa dampak berupa rusaknya biota tanah dimana limbah garmen itu dibuang.
Akibat dari tidak dapat terurainya limbah garmen seiring berjalannya waktu maka hal ini dapat membawa dampak berupa rusaknya biota tanah dimana limbah garmen itu dibuang.
c. Apabila dibakar
asapnya bisa mencemari udara
Pembakaran limbah garmen dalam jumlah yang besar akan berdampak pada lingkungan udara disekitarnya. Asap dan bau yang ditimbulkannya bisa mengganggu pernafasan dan iritasi mata.
Pembakaran limbah garmen dalam jumlah yang besar akan berdampak pada lingkungan udara disekitarnya. Asap dan bau yang ditimbulkannya bisa mengganggu pernafasan dan iritasi mata.
d. Bisa menjadi media
berkembangnya bibit penyakit
Gumpalan-gumpalan limbah garmen yang bercampur dengan jenis sampah lainnya merupakan media yang baik bagi berkembangnya bibit-bibit penyakit.
Gumpalan-gumpalan limbah garmen yang bercampur dengan jenis sampah lainnya merupakan media yang baik bagi berkembangnya bibit-bibit penyakit.
e. Bisa menyumbat
saluran-saluran air yang pada akhirnya bisa menimbulkan banjir
Limbah garmen yang menggumpal bersama tanah dan sampah plastik bisa menyumbat selokan-selokan dan saluran air lainnya, sehingga pada akhirnya bisa menimbulkan banjir.
Limbah garmen yang menggumpal bersama tanah dan sampah plastik bisa menyumbat selokan-selokan dan saluran air lainnya, sehingga pada akhirnya bisa menimbulkan banjir.
f.
Membutuhkan lahan yang luas sebagai tempat pembuangannya
Limbah dari industri garmen ada dalam volume yang besar sehingga penanganannya membutuhkan lahan yang luas pula. hal ini akan menjadi kesulitan tersendiri jika industri garmen penghasil limbah itu berada pada daerah yang padat penduduknya, dimana tidak tersedia lagi lahan yang cukup untuk penimbunan limbah tersebut.
Limbah dari industri garmen ada dalam volume yang besar sehingga penanganannya membutuhkan lahan yang luas pula. hal ini akan menjadi kesulitan tersendiri jika industri garmen penghasil limbah itu berada pada daerah yang padat penduduknya, dimana tidak tersedia lagi lahan yang cukup untuk penimbunan limbah tersebut.
Untuk
itu salah satu solusi yang tepat adalah dengan
memanfaatkan limbah garmen itu dengan mengolahnya menjadi barang berguna yang
bisa mendatangkan penghasilan. Salah satu faktor tumbuhnya kerajinan limbah
tekstil di suatu daerah adalah karena mudahnya mendapatkan bahan baku dengan harga
yang murah. Pada daerah dimana banyak berdiri industri garmen biasanya juga
akan tumbuh usaha-usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari industri garmen
itu.
- Unsur estetika dan ergonomis
karya kerajinan limbah tekstil
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk
Kerajinan
dari Bahan Lunak
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur
estetika dan ergonomis.
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.
Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah
karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki
unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
b. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan
aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya
kerajinan adalah seperti berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan
orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila
produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak
digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang
tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk
kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai
tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
dari Bahan Lunak
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur
estetika dan ergonomis.
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.
Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah
karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki
unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
b. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan
aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya
kerajinan adalah seperti berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan
orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila
produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak
digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang
tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk
kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai
tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
Sumber
(http://bondowoso-jawa.blogspot.com)
- Motif ragam hias pada kerajinan limpah
tekstil.
a.Ragam Hias Murni, ialah ragam hias
yang hanya berfungsi untuk memberi
nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan
nilai fungsi benda tersebut.
b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah
juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama
maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk meng-
hindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam
hias ini di antaranya kaligrafi , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung
phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya.
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai
banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam
seperti awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi
hutan dan pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari bentuk
tumbuh-tumbuhan, buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di
lingkungannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam
hias bercampur di suatu wilayah.
Adapun bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat dengan mengambil inspirasi
dari lingkungan alam sekitar biasanya yang memberikan manfaat dan berguna
bagi kehidupan suatu suku bangsa. Akibatnya, bentuk motif suatu daerah
memiliki kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut.
a. Ragam Hias Geometris adalah ragam
hias yang mengulang suatu bentuk baku
tertentu dengan ukuran tertentu dalam
komposisi yang seimbang pada seluruh
sisinya.
b.Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan adalah
ragam hias yang mengambil inspirasi dari
tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu
untuk dimodi kasi menjadi ragam hias yang
mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.
c. Ragam Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi
dari mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimo-
di kasi menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya
dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia
tengah.
e. Ragam Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat arti sial dan
biasanya merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias
pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodi kasi sehingga menjadi
sebuah bentuk ragam hias yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri.
Pola Ragam Hias :
Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di
antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain
ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.
a. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan
ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
b. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap
bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk
atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan.
c. Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombi-
nasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercak-
up dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.
nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan
nilai fungsi benda tersebut.
b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah
juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama
maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk meng-
hindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam
hias ini di antaranya kaligrafi , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung
phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya.
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai
banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam
seperti awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi
hutan dan pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari bentuk
tumbuh-tumbuhan, buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di
lingkungannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam
hias bercampur di suatu wilayah.
Adapun bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat dengan mengambil inspirasi
dari lingkungan alam sekitar biasanya yang memberikan manfaat dan berguna
bagi kehidupan suatu suku bangsa. Akibatnya, bentuk motif suatu daerah
memiliki kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut.
a. Ragam Hias Geometris adalah ragam
hias yang mengulang suatu bentuk baku
tertentu dengan ukuran tertentu dalam
komposisi yang seimbang pada seluruh
sisinya.
b.Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan adalah
ragam hias yang mengambil inspirasi dari
tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu
untuk dimodi kasi menjadi ragam hias yang
mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.
c. Ragam Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi
dari mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimo-
di kasi menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya
dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia
tengah.
e. Ragam Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat arti sial dan
biasanya merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias
pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodi kasi sehingga menjadi
sebuah bentuk ragam hias yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri.
Pola Ragam Hias :
Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di
antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain
ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.
a. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan
ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
b. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap
bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk
atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan.
c. Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombi-
nasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercak-
up dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.
66. Teknik pembuatan benda kerajinan limbah tekstil
a. Teknik quilting
b. Teknik aplikasi perca
c. Makrame
d. Teknik anyam
e. Teknik untuk bentuk 3 dimensi
77. Pengemasan karya kerajinan limbah tekstil
Pengemasan merupakan sistem
yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah
atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi
produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan
fisik (gesekan, benturan, getaran)
1 comments: